ADVERTISEMENT

6 Seni Beladiri Asli Indonesia

Article published by author, not representing abigcan’s views. Authorized by abigcan.

ADVERTISEMENT

Indonesia memiliki beragam seni beladiri yang dikenal hingga mancanegara. Jika kita melihat perkembangan perfilman Indonesia, sepertinya seni beladiri Indonesia juga mulai dilirik mancanegara. Terlebih saat Gareth Evan mengenalkan seni beladiri khas Indonesia pada film-film garapannya seperti ”Merantau” dan ”The Raid”.

Bahkan beberapa film Hollywood terkenal seperti ”Stuber” dan ”John Wick 3” juga mengundang pendekar dan atlet Indonesia untuk membintangi film tersebut. Bikin bangga banget, ya! Nah, kali ini kami akan membahas tentang 6 seni beladiri asli Indonesia yang seru untuk dibahas. Kalau begitu, mari kita menuju daftar pertama di bawah ini!

1. Pencak Silat Aliran Cimande

Pada daftar pertama ada cimande yang merupakan salah satu aliran pencak silat tertua di Indonesia dan telah melahirkan berbagai perguruan silat di Indonesia, bahkan luar negeri. Cimande pertama-kali berkembang di daerah Jawa Barat, tepatnya di kampung Tarikolot, desa Cimande, kecamatan Caringin, kabupaten Bogor. Dari cerita turun-temurun. cimande berasal dari istilah cai iman anu hade yang artinya air iman yang baik, atau ciri manusa anu hade yang berarti ciri manusia yang baik.

Banyak yang berpendapat bahwa cimande pertama-kali dikenalkan oleh pendekar legendaris bernama MbahKahir. Dia mengenalkan sikap, jurus, dan teknik beladiri kepada murid-muridnya. Beberapa jurus-jurus dasar cimande adalah kelid, selup, pamonyet, tungkup selup, serong gigir, dan tangkeupan. Tertarik mempelajarinya?

2. Pencak Silat Aliran Merpati putih

Jika Anda ingin menjadi anggota polisi, ABRI, atau Pasukan Pengawal Kepresidenan (Paspampres), maka Anda sepertinya harus mempelajari pencak silat aliran merpati putih, deh. Karena merpati putih akan diajarkan kepada kesatuan ABRI, polisi, dan Paspampres. Memangnya seperti apa sih merpati putih itu?

Merpati putih adalah akronim dari bahasa Jawa yakni mersudi patitising tindak pusakane titising hening yang artinya mencari sampai mendapat kebenaran dengan ketenangan, sehingga merpati mempunyai slogan, “Sumbangsihku tak berharga, namun keikhlasanku nyata.”

Pencak silat aliran merpati putih merupakan salah satu aset budaya bangsa dan termasuk golongan pencak silat tangan kosong. Pada umumnya, merpati putih punya banyak sikap seperti kuda-kuda tengah sedang dan panser. Menurut sejarah, merpati putih pertama kali didirikan pada tahun 1555-an pada keluarga keraton, lalu diturunkan ke BPH Adiwidjojo.

Secara resmi, merpati putih didirikan pada tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta dan memiliki kurang lebih 85 cabang dalam negeri dan 4 cabang luar negeri. Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 500 ribu lulusan Merpati Putih lho! Apakah Anda ingin menjadi salah satu lulusannya?

3. Pencak Silat Aliran Perisai Diri

Pada daftar ketiga ada perisai diri yang dibentuk dan didirikan oleh R.M. Soebandiman Dirdjoatmodjo. Beliau lahir pada tanggal 8 Januari 1913 di Puro Pakualaman, Yogyakarta. Awalnya, R.M. Soebandiman Dirdjoatmodjo yang saat itu masih remaja, sangat mencintai dan merasa belum puas dengan ilmu beladiri yang dipelajarinya di keraton. Dia akhirnya merantau dengan berjalan kaki ke berbagai wilayah di Indonesia. Dia berhasil mempelajari ilmu beladiri dari berbagai wilayah seperti Jombang, Solo, Semarang, Cirebon, Minangkabau, dan Aceh. Dia juga bertemu dengan pendekar Tionghoa beraliran kungfu dan menjadi muridnya.

Hingga akhirnya, R.M. Soebandiman Dirdjoatmodjo mendirikan perisai diri di Surabaya pada tanggal 2 Juli 1955 dibantu oleh Imam Ramelan. Saat ini, perisai diri merupakan organisasi olahraga beladiri dan menjadi induk organisasi resmi Pencak Silat Indonesia (PSI) di bawah naungan KONI. Meskipun tergolong pencak silat, namun perisai diri memiliki teknik gabungan 156 aliran silat di berbagai wilayah Indonesia dan kungfu shaolin dari Tionghoa. Slogan perisai diri adalah “Pandai Silat Tanpa Cedera”.

4. Silek Minangkabau

Silek minangkabau merupakan aliran seni beladiri silat yang dimiliki oleh masyarakat asli Minangkabau. Sumatra Barat, Indonesia. Aliran ini diwariskan secara turun-temurun oleh para leluhur Minangkabau. Sebenarnya silek minangkabau merupakan salah satu aliran pencak silat, tapi memiliki sejarah, pendiri, dan jurus yang berbeda.

Menurut buku berjudul “Filsafat dan Silsilah Aliran-Aliran Silat Minangkabau” karangan Mid Djamal yang terbit tahun 1986, diketahui bahwa pendiri silek minangkabau ada 5 yaitu Datuak Suri Dirajo, Kambiang Utan, Harimau Campo, Kuciang Siam, dan Anjiang Mualim. Meskipun ada beberapa nama yang serupa dengan hewan, tapi mereka sebenarnya manusia yang masih misterius hingga sekarang. Jika dikaji lagi, sebenarnya silek minangkabau memiliki 10 aliran utama seperti contohnya silek tuo, silek sitaralak, silek luncua, dan silek kumango.

5. Mepantigan

Setelah puas membahas 4 aliran pencak silat yang memiliki ciri khas masing-masing, kali ini kita beralih ke seni beladiri tradisional Bali bernama mepantigan. Atraksi beladiri yang ditawarkan mepantigan terbilang unik, karena mirip seperti sumo, tapi dilakukan di tanah berlumpur. Anda dapat menjumpainya di daerah Ubud dan Batubulan.

Jika diartikan dalam bahasa Bali, mepantigan artinya saling membanting. Sehingga mepantigan lebih cenderung ke teknik mengunci dan membanting. Sejarah awal terciptanya mepantigan adalah pada tahun 1930-an dari seorang pemain taekwondo hebat bernama I Putu Winset Widjaya. Dia berhasil memadukan aliran pencak silat Bali dengan beladiri lain, sehingga menghasilkan gerakan-gerakan mengunci dan membanting pada mepantigan. Saking terkenalnya, mepantigan dimasukkan ke dalam kompetisi dunia pada tahun 2010, lho! Apakah Anda pernah melihat pertarungan mepantigan di Bali?

6. Tarung Derajat

Pada daftar terakhir ada tarung derajat yang merupakan seni beladiri khas Sunda dan diciptakan oleh Achmad Dradjat. Dia menciptakan tarung derajat pada tahun 1972 berdasarkan pengalamannya saat bertarung di jalanan.

Tarung derajat memfokuskan pada kekuatan, kecepatan, ketepatan, keberanian, dan keuletan sehingga membentuk pertahanan dan ketahanan agresif serta dinamis dengan bentuk gerakan, pukulan, tendangan, tangkisan, bantingan, dan kuncian. Latihan fisik tarung derajat juga cukup keras seperti menahan pukulan sampai memecahkan batako dengan kepala. Saat ini, tarung derajat digunakan secara resmi oleh POLRI, dan kalangan militer lainnya.

Nah, itulah 6 seni beladiri asli Indonesia. Daftar 1 sampai 4 sebenarnya bisa juga disebut pencak silat secara umum, tapi tidak bisa disamakan atau disatukan, karena 4 aliran itu memiliki ciri khas dan teknik yang berbeda-beda, sesuai asal-usul daerahnya masing-masing.

Pada tanggal 13 Desember 2019, pencak silat ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia (Intangible Cultural World Heritage), keren banget! Menurut Anda, apa ada seni beladiri asli Indonesia yang terlewat? Jika ada, beri tahu kami di kolom komentar, ya!

ADVERTISEMENT

Article published by author, not representing abigcan’s views. Authorized by abigcan.

Add Comment