ADVERTISEMENT

Sempat Dijuluki Neraka Dunia, Ini 10 Fakta Menakutkan Tentang Negara Kamboja

Article published by author, not representing abigcan’s views. Authorized by abigcan.

ADVERTISEMENT

Kamboja adalah salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki sejarah yang kelam dan penuh dengan penderitaan. Negara ini pernah mengalami penjajahan, perang saudara, genosida, dan kemiskinan yang parah. Akibatnya, Kamboja mendapat julukan sebagai Neraka Dunia oleh banyak orang. Namun, apakah Anda tahu apa saja fakta menakutkan yang ada di balik julukan tersebut? Dalam artikel ini, kami akan mengungkap 10 fakta menakutkan tentang negara Kamboja yang mungkin belum Anda ketahui. Simak selengkapnya di bawah ini.

1. Dikenal sebagai “Neraka Dunia”

Kamboja dikenal sebagai “Neraka Dunia” karena latar belakang sejarahnya yang dipenuhi dengan konflik, genosida, dan kemiskinan. Negara ini telah menghadapi masa-masa sulit yang melibatkan perang yang menghancurkan dan mengakibatkan penderitaan yang tak terbayangkan.

2. Genosida dan kejahatan kemanusiaan

Kamboja mengalami tragedi genosida yang mengerikan pada periode antara tahun 1975 hingga 1979 di bawah rezim Khmer Merah. Selama masa itu, sekitar satu setengah hingga tiga juta orang diperkirakan tewas, akibat dari kekejaman, kekerasan, dan kebijakan yang dilakukan oleh rezim tersebut. 

3. Ranjau darat yang belum dibersihkan

Hingga saat ini, Kamboja masih menghadapi masalah ranjau darat yang tersebar di wilayahnya. Jutaan ranjau darat ditanam selama masa perang, dan ini telah menyebabkan Kamboja memiliki populasi orang yang diamputasi terbesar di dunia. Ranjau darat masih menjadi ancaman serius bagi keselamatan penduduk Kamboja dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.

4. Masalah kemiskinan

Kamboja tergolong sebagai salah satu negara termiskin di Asia Tenggara, di mana lebih dari sepertiga penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan. Tingkat kemiskinan yang tinggi mencerminkan tantangan yang dihadapi negara ini dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan, serta memberikan akses yang memadai terhadap pendidikan, perawatan kesehatan, dan sumber daya lainnya kepada seluruh masyarakatnya.

5. Tingkat korupsi yang sangat tinggi

Kamboja terkenal dengan tingkat korupsi yang tinggi, menempatkannya pada peringkat ke-162 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi 2020. Korupsi yang meluas di berbagai sektor pemerintahan dan bisnis telah menghambat pertumbuhan ekonomi, merusak kepercayaan masyarakat, dan menghambat upaya pemberantasan kemiskinan dan ketimpangan.

6. Pelanggaran hak asasi manusia

Kamboja dihadapkan pada serangkaian pelanggaran hak asasi manusia yang serius. Pembatasan kebebasan berpendapat, penindasan terhadap aktivis dan oposisi politik, serta eksploitasi buruh dan anak-anak menjadi masalah yang perlu diatasi. Perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan sipil merupakan tantangan penting yang dihadapi negara ini dalam mencapai kemajuan dan stabilitas sosial.

7. Ancaman lingkungan hidup

Kamboja menghadapi ancaman serius terhadap lingkungan hidupnya. Deforestasi yang cepat, pencemaran air dan udara yang merajalela, serta perubahan iklim menjadi masalah yang mendesak. Negara ini telah kehilangan sebagian besar keanekaragaman hayati dan satwa liar akibat perburuan dan perdagangan ilegal yang tidak terkendali. Upaya perlindungan lingkungan dan konservasi menjadi krusial untuk mencegah kerusakan lebih lanjut terhadap ekosistem Kamboja dan menjaga keberlanjutan sumber daya alamnya.

8. Mutu pendidikan yang rendah

Sistem pendidikan di Kamboja dihadapkan pada berbagai tantangan yang serius. Tingkat melek huruf yang rendah, kurangnya fasilitas pendidikan yang memadai, kekurangan guru yang berkualitas, dan tingginya angka putus sekolah menjadi masalah yang perlu segera ditangani. Banyak anak-anak Kamboja yang terpaksa meninggalkan sekolah untuk bekerja atau mengemis demi membantu memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

9. Tingginya tingkat HIV/AIDS

Kesehatan masyarakat merupakan isu kritis di Kamboja. Tingginya angka kematian ibu dan bayi, penyebaran penyakit menular seperti malaria dan HIV/AIDS, serta keterbatasan akses terhadap pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas menjadi permasalahan yang harus ditangani secara serius. Upaya peningkatan infrastruktur kesehatan dan penyuluhan masyarakat tentang praktik kesehatan yang baik menjadi penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kamboja.

10. Diskriminasi gender

Kamboja masih dihadapkan pada tantangan yang berkaitan dengan diskriminasi gender dan perlakuan tidak adil terhadap perempuan. Budaya patriarki yang melingkupi berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, lapangan kerja, pernikahan, dan hak waris, membatasi peran dan potensi perempuan. Banyak perempuan Kamboja yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan seksual, perdagangan manusia, dan eksploitasi seksual. Upaya pemberdayaan perempuan, edukasi gender, serta penegakan hukum yang tegas diperlukan untuk mencapai kesetaraan gender yang adil dan mewujudkan kehidupan yang aman dan bermartabat bagi perempuan di Kamboja.

ADVERTISEMENT

Article published by author, not representing abigcan’s views. Authorized by abigcan.

Add Comment